whatsapp image 2025 11 10 at 06.45.55

SELAMAT HARI PAHLAWAN 10 Nov 2025

Memperingati hari pahlawan adalah bagian dari mengingat perjuangan rakyat dari semua elemen untuk sama-sama bahu membahu bersama sama memperjuangkan bumi pertiwi dari jajahan bangsa asing, strategi daya upaya,darah dan keringat yang bercucuran tidak kenal waktu. pagi,siang malam kobaran semangat para pahlawan terus digencarkan .Peringatan ini berakar pada Pertempuran Surabaya tahun 1945, salah satu pertempuran terbesar dan paling berdarah dalam sejarah Revolusi Nasional Indonesia.

Saat itu, ribuan pejuang dan rakyat biasa bahu-membahu melawan pasukan Inggris yang datang bersama Netherlands Indies Civil Administration (NICA) untuk kembali menegakkan kekuasaan Belanda di Indonesia.

Kedatangan tentara Sekutu pada 25 Oktober 1945 awalnya diklaim untuk melucuti senjata Jepang dan membebaskan tawanan perang. Namun, tindakan mereka yang justru memasuki kota dan pos-pos pertahanan memicu kemarahan rakyat.

Situasi semakin memanas ketika pasukan Inggris menyerbu penjara pada 27 Oktober dan menuntut rakyat Surabaya menyerahkan senjata—tuntutan yang tegas ditolak.Ketegangan itu memuncak pada 28 Oktober 1945, ketika pasukan Indonesia yang dipimpin oleh Bung Tomo menggempur pos-pos Sekutu.

Perlawanan rakyat yang heroik membuat Surabaya bergolak. Walaupun sempat terjadi gencatan senjata, bentrokan kecil terus berlangsung hingga akhirnya Brigadir Jenderal A.W.S. Mallaby, pimpinan pasukan Inggris di Jawa Timur, tewas pada 30 Oktober 1945. Kematian Mallaby membuat Inggris murka besar.Sebagai balasan, Mayor Jenderal Eric Carden Robert Mansergh mengeluarkan ultimatum: seluruh pemimpin Indonesia di Surabaya harus menyerah tanpa syarat dan menyerahkan senjata. Namun rakyat Surabaya tak gentar. Mereka menolak tunduk.

Pagi hari 10 November 1945, pukul 06.00, Inggris melancarkan serangan besar-besaran dari darat, laut, dan udara. Ledakan meriam mengguncang Surabaya. Rumah-rumah hancur, ribuan nyawa melayang.

Diperkirakan lebih dari 20.000 rakyat Surabaya gugur, sebagian besar dari mereka adalah warga sipil yang berjuang dengan apa pun yang mereka miliki. Di sisi lain, sekitar 1.600 tentara Inggris tewas, hilang, atau terluka, sementara kota Surabaya porak-poranda.

Namun dari puing-puing kehancuran itu, lahir semangat yang tak tergoyahkan. Bung Tomo, melalui siaran Radio Pemberontakan Barisan Pemberontak Rakyat Indonesia (BPRI), menyulut api perjuangan dengan kata-kata pekikan takbir ” Allahu Akbar ” dengan slogan MERDEKA ATAU MATI yang menggema di seluruh penjuru negeri.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top